Mengerikan..Peristiwa Klitih Yogyakarta, Tangan Ditebas hingga Putus…

primaberita-peristiwa-klitih-di-Yogyakarta

Primaberita – Peristiwa klitih atau begal dengan melukai korban di Yogyakarta lagi-lagi menjadi sorotan publik. Meski sempat mereda, penyerangan oleh sekelompok yang biasanya didominasi anak muda itu kembali terjadi hingga memakan korban.

Seorang mahasiswa yang menjadi korban klitih di dekat Universitas Gadjah Mada (UGM), SFH (25), memberikan klarifikasi terkait cuitannya yang viral setelah kejadian.

Baca juga : Amandemen UUD 1945 : Jabatan Presiden Tiga Periode

Mahasiswa asal Tarakan, Kalimantan Utara ini menceritakan, insiden terjadi pada Minggu (3/11/2019) sekitar pukul 02.30 WIB. Saat itu ia dan Bg, temannya, baru beranjak dari sebuah kedai kopi di daerah Seturan, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

Dalam perjalanan pulang ke kawasan Tugu Yogyakarta, keduanya berboncengan sepeda motor, melintasi Jalan Prof Dr Sardjito, Kampung Blimbingsari, Desa Caturtunggal, Depok. Di lokasi tersebutlah pelaku menyerang Bg, yang memegang kendali sepeda motor, dan SFH.

Ia melanjutkan, setelah berhasil melumpuhkan SFH dan Bg, pelaku kabur begitu saja. Keduanya lantas dilarikan ke IGD RSUP Dr Sardjito.

Setelah disarankan untuk membuat laporan, pada siang harinya SFH mendatangi Polres Yogyakarta, sesuai saran kepolisian. Berdasarkan surat tanda bukti penerimaan laporan, SFH telah melapor atas dugaan tindak pidana penganiayaan pada Minggu pukul 10.00 WIB.

Kini, kata SFH, kondisi Bg sudah membaik setelah menjalani operasi karena luka di tangan kanan sampai mengalami putus urat.

Sebelumnya, publik juga digegerkan dengan peristiwa klitih yang terjadi di Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Melalui akun Facebook, Roe Kiosi pada Rabu (6/11/2019). Roe Kiosi mengatakan, pelaku melancarkan aksinya bermodal batu di waktu sore hari, sekitar pukul 16.30 WIB.

Terkait : Tolak Autopsi, Keluarga Jenazah Anggota Paskibra Tiara Sudah Ikhlas

Toleransi Beragama Pudar Di Bantul, Upacara Doa Dihentikan Karena..

Bagus Rifki anak sekolah SMAN 1 Tempel, Kabupaten Sleman adalah korban aksi nekat anak muda tersebut. Saat ini remaja 16 tahun itu mendapat perawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Add a Comment