Kabinet Indonesia Maju : Jokowi Dan Ma’ruf Juga Tidak Puas

Primaberita – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengakui dirinya dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak puas mengenai kabinet Indonesia Maju. Yaitu tak dapat memuaskan banyak pihak terkait pemberian jatah menteri maupun wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Dia mengatakan itu usai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dikabarkan tidak puas. Lantaran tidak mendapat kursi Menteri Agama dan Muhammadiyah yang kecewa tidak dipercaya mengisi posisi Mendikbud.

“Ya itu kan biasa, memang itu bagian ketidakpuasan. Saya juga bilang, yang tidak puas itu memang banyak. Pak Jokowi juga tidak puas, saya juga tidak puas, NU tidak puas, Muhammadiyah tidak puas. Karena memang belum semua bisa terakomodasi,” ujar Ma’ruf di kantor wapres, Jakarta, Jumat (1/11).

Baca juga : Kunjungi PKS, Nasdem Juga Kecewa Pada Susunan Kabinet Jokowi?

Jokowi dan Ma’ruf juga tidak puas karena semua belum terakomodasi. Ma’ruf sendiri tidak puas dengan struktur kabinet yang baru dibentuk.

Ma’ruf pun berkelakar bahwa posisi menteri dan wakil menteri sudah menjadi takdir bagi tokoh terpilih, sehingga mereka yang tidak ditunjuk disebutnya belum memiliki ‘garis tangan’ untuk menjadi pembantu Presiden.

“Saya bilang, yang tertampung itu yang ada garis tangannya. Jadi yang tidak ada garis tangannya tidak masuk atau mungkin ada garis tangannya tapi hilang (karena) sering nyuci,” ucapnya bercanda.

Sebelumnya, Jokowi sempat menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa mengakomodasi semua pihak dalam penyusunan kabinet.

Terkait : Prabowo Subianto Tolak Gaji Dan Fasilitas Menhan, Benarkah?

Ketua Harian Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas mengatakan banyak kiai yang kecewa ketika Fachrul Razi dipilih sebagai menteri agama dalam Kabinet Indonesia Maju. Mereka tak mengerti mengapa Jokowi mengambil sosok dengan latar belakang militer.

Kemudian, Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Fahmi Salim mengaku kecewa ketika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tidak kembali dipercayakan kepada Muhammadiyah seperti pada periode pertama.

Add a Comment