Jembatan Lengkung Terpanjang Di Dunia, Ini Kisah Perancangnya

primaberita-longspan-terpanjang

Primaberita – Jembatan lengkung bentang panjang (longspan) di Kuningan itu menjadi jembatan lengkung terpanjang di dunia. Longspan kuningan pada proyek LRT Jabodebek telah selesai pengerjaan pengecoran dan sepenuhnya tersambung.

Long span ini mendapat pujian dari Presiden Joko Widodo, pujian itu Ia sampaikan dalam akun Instagramnya.

Jokowi kagum dengan konstruksi long span yang melayang di atas flyover dengan bentuk melengkung sepanjang 148 meter dengan radius lengkung 115 meter.

Orang nomor 1 di RI itu memuji habis-habisan insinyur yang merancang long span tersebut. Dia adalah seorang wanita yang bernama Arvila Delitriana, yangs sering disapa dengan Dina.

Bersyukur, hanya itu kata yang diucapkan Arvilla Delitriana saat ditanya bagaimana rasanya karyanya menuai banjir pujian. Pujian-pujian itu bahkan datang dari para menteri hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Karya yang dimaksud adalah proyek jembatan lengkung bentang panjang (longspan) di Kuningan, Jakarta Selatan pada proyek LRT Jabodebek. Konstruksi longspan ini melayang di atas flyover dan tol dalam kota dengan bentuk melengkung sepanjang 148 meter dengan radius lengkung 115 meter.

Saat pembangunan longspan yang berada di Kuningan itu memang cukup menyedot perhatian dari pengendara yang melintas di jalan Gatot Subroto. Titik lengkungnya tepat berada di atas jalan layang dan tidak ada pilar atau pier di tengahnya, sehingga membuat pengendara yang melintas merasa khawatir.

Saat proses pembangunan longspan ini memang harus dilakukan super hati-hati. Sebab di bawahnya terdapat beberapa ruas jalan termasuk jalan tol.

Dina sendiri sebenarnya sudah memiliki hubungan baik dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang menggarap proyek LRT Jabodebek. Perusahaan tempatnya bekerja PT Cipta Graha Abadi sering digunakan jasanya oleh Adhi Karya.

Meski begitu, Dina harus melewati proses kompetisi dengan 3 desainer jembatan dari Perancis. Akhirnya dia berhasil mengalahkan 3 desain konsultan asing itu.

Menurut Dina jika titik jembatan itu menggunakan pier di tengahnya akan sangat sulit dilakukan. Sebab di bawahnya terdapat jalan layang yang membentang rapat dan terbilang lebar. Kalaupun bisa, harus menggunakan teknologi super canggih dengan biaya yang cukup besar.

Dina yakin dengan metode desain yang dia buat, sebab sebelumnya dia pernah mendesain jalan layang TransJakarta di Adam Malik dengan bentuk melengkung. Hanya saja lebih pendek, yakni 128 meter.

Diremehkan Para Konsultan Asing

Dina teringat ketika pertama kali datang membawa rancangannya dalam rapat. Saat itu dia diremehkan oleh para konsultan asing seperti konsultan dari Prancis, Systra.

Banyak pihak memandang bahwa saat ini jembatan longspan melengkung dengan panjang 148 meter belum pernah ada di Dunia. Oleh karena itu jembatan longspan Kuningan menjadi jembatan lengkung terpanjang di dunia. Dina sendiri pernah membuat desain longspan sepanjang 180 meter di Perawang, Riau namun bentuknya lurus.

Menurutnya proses sejak dia mengajukan desain hingga akhirnya pengerjaan dimulai membutuhkan waktu hingga dua tahun. Sebab selain harus menghadapi para konsultan, Dina juga harus mendapatkan sertifikasi layak desain dari KKJTJ (Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan).

Konstruksi long span ini melayang di atas jalan layang dengan bentuk melengkung sepanjang 148 meter dengan radius lengkung 115 meter tanpa tiang pier. Beton yang digunakan seberat 9.688,8 ton dan besinya seberat 2.929,7 ton. Sementara metode yang digunakan adalah concentrate box grider balance cantiviler.

Jembatan ini menyabet dua rekor MURI, yakni Jembatan Kereta Box Beton Lengkung dengan Bentang Terpanjang di Indonesia dan Rekor Pengujian Axial Static Loading Test pada Pondasi Bored Pile dengan beban terbesar di Indonesia.

Dina mengakui saat membangun jembatan itu sering dihantui kekhawatiran. Terang saja, konstruksinya tepat di atas jalan layang lebar yang di tengahnya terdapat jalan tol. Satu benda kecil jatuh bisa membahayakan arus kendaraan di bawahnya.

Dina mengibaratkan mengandung saat merancang jembatan. Dia harus selalu berhati-hati dan merawat kandungannya agar bisa lahir dengan sehat.

Dina sendiri sebenarnya sudah membangun puluhan jembatan sejak 2001. Semua proyek yang digarapnya diperlakukan sama dan berkesan sama.

Beberapa karya jembatannya di antaranya Jembatan Kali-Kuto Semarang, Jembatan Layang Kereta Api Medan, Jembatan Layang Bus Way DKI Adam Malik, Interchange Solo-Kertosono, Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, Jembatan Cable Stay Pasupati, Jembatan Perawang, Jembatan Musi Banyuasin, Jembatan Tol Semarang-Solo, Jembatan Banyumanik II, Jembatan Gedawang, Jembatan Lemah Ireng dan lainnya.

Dina saat ini juga tengah menggarap proyek jembatan LRT di Dukuh Atas. Selain itu ada juga calon mahakaryanya yang tengah di garap yang berada di lokasi Ibu Kota Negara yang baru nantinya.

Add a Comment