Edhy Prabowo Mengungkapkan Kejanggalan Kepemimpinan Susi

primaberita-edhy-prabowo-kkp-dan-susi

Primaberita – Edhy Prabowo Menteri kelautan dan Perikanan mengungkapkan kejanggalan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selama lima tahun terakhir dibawah kepemimpinan sebelumnya yaitu Susi Pudjiastuti.

Edhy juga mengatakan tak akan menghentikan penenggelaman kapal maling ikan. Tapi dia tidak mau fokusnya hanya penenggelaman kapal.

Baca juga : Catatan Dahlan Iskan : Apakah BTP Itu Orang Berprestasi?

Edhy tak mau membabi-buta menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan yang tertangkap, seperti yang dilakukan Susi.

Dirinya juga mempertimbangkan agar kapal-kapal ilegal yang disita Kejaksaan Agung diberikan untuk nelayan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.

Edhy menilai jika penenggelaman kapal dilakukan terus tapi tidak ada pembinaan terhadap nelayan dan pembudidaya perikanan maka tidak ada gunanya.

Dalam menenggelamkan kapal pencuri ikan, Edhy juga tidak akan gegabah. Pihaknya juga akan mengikuti keputusan pengadilan.

Lanjut dia, kalau hanya sekedar menenggelamkan kapal adalah hal kecil buat dirinya. Namun perlu diingat bahwa bukan itu tujuannya utamanya.

Bersama Luhut, dirinya akan bertemu dengan pihak Kejagung dan Kementerian Perhubungan untuk agar kapal sitaan yang ada bisa dibagikan ke nelayan.

Namun pihaknya harus mendata dulu, mana kapal yang sudah diputuskan untuk dimusnahkan dan mana yang bisa diberikan untuk nelayan.

Namun pihaknya tidak akan asal-asalan menyerahkan kapal maling ikan ke nelayan karena bisa saja nanti dijual oleh si nelayan.

Edhy mengungkapkan kejanggalan itu karena dia menyadari ketika lima tahun menjadi Ketua Komisi IV yang bermitra dengan KKP. Kejanggalan yang dia maksud adalah komunikasi antara kementerian tersebut dengan para pelaku usaha.

Terkait : Komik Pertama Presiden Jokowi #JokoMic : Berani Mencoba, Berani Berubah

Hal itu dia ungkapkan saat menggelar diskusi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Menara Kadin, Jakarta.

Dia mengaku mengetahui itu karena mendapat keluhan dari pengusaha, salah satunya Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto.

Add a Comment