Analis: Perang Dagang Membara Dorong Rupiah Melemah

mediasumutku.com | JAKARTA – Perang dagang tidak sesuai ekspektasi karena api perang dagang kembali membara. Dampaknya, nilai tukar rupiah masih melemah terhadap dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (14/11) kemarin, rupiah di pasar spot ada di posisi Rp 14.088 per dolar AS, melemah 0,06% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.079 per dolar AS. Kompak, kurs tengah Bank Indonesia juga mencatat rupiah melemah 0,11% ke Rp 14.098 per dolar AS.

Menurut Ekonom Pefindo Fikri C. Permana mengatakan perang dagang AS dan China yang kembali memanas membuat beberapa mata uang, termasuk rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS.

Sementara belum ada data ekonomi penting dari domestik yang bisa menyokong pergerakan nilai tukar rupiah hari ini.

Sementara, Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong mengatakan pergerakan rupiah hari ini lebih banyak terpengaruh secara teknikal.

Pada Jumat (15/11) hari ini, data neraca perdagangan Indonesia akan keluar. Fikri memproyeksikan jika defisit neraca perdagangan tidak terlalu lebar, maka rupiah memiliki potensi untuk menguat.

“Harga minyak mulai turun, tapi tidak membawa sentimen positif yang signifikan, sehingga defisit masih ada, tinggal seberapa tinggi defisitnya,” kata Fikri.

Sedangkan, Lukman mengatakan jika rilis data neraca perdagangan tidak tumbuh atau turun signifikan maka, pergerakan rupiah berpotensi melemah terbatas secara teknikal.

“Pelemahan rupiah sudah hampir sentuh Rp 14.100 per dolar AS, secara teknikal rupiah berpotensi berbalik menguat,” kata Lukman.

Fikri memproyeksikan rupiah di rentang Rp 14.010 per dolar AS hingga Rp 14.110 per dolar AS. Sedangkan, Lukman memproyeksikan rupiah di rentang Rp 14.050 per dolar AS hingga Rp 14.125 per dolar AS.

The post Analis: Perang Dagang Membara Dorong Rupiah Melemah appeared first on .

Add a Comment