Serangan Militer Besar-besaran Turki ke Suriah

Primaberita – Serangan militer besar-besaran Turki ke wilayah yang dikuasai Kurdi di Suriah timur laut. Dilaporkan telah menewaskan setidaknya 15 orang. Delapan orang di antaranya adalah warga sipil.

Tidak disebutkan lebih detail mengenai identitas para korban. Disebutkan bahwa di antara para korban tewas, setidaknya dua warga sipil tewas dalam serangan artileri di kota Qamishli. Kamis (10/10/2019).

Selama ini, Turki menganggap kelompok pemberontak Kurdi yang bercokol di utara Suriah sebagai ancaman negara. Sementara itu kelompok militan Kurdi seperti Pasukan Demokratik Suriah (SDF) merupakan salah satu sekutu AS yang selama ini membantu memberangus ISIS di Suriah.

Serangan militer besar-besaran itu dilakukan melalui serangan darat, militer. Turki juga telah melakukan serangan-serangan udara secara intensif. Operasi militer ini dimulai hanya beberapa hari setelah Amerika Serikat mengumumkan penarikan pasukannya dari Suriah.

Keputusan Amerika Serikat menarik sebagian pasukan di perbatasan Suriah – Turki. Dinilai semakin memberikan lampu hijau bagi Presiden Recep Tayyip Erdogan. Untuk melancarkan operasi militer melawan kelompok pemberontak Kurdi di wilayah tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mengumumkan dimulainya operasi militer yang diberi nama “Operation Peace Spring” tersebut lewat akun Twitter miliknya. Yang segera diikuti dengan serangan menggunakan jet-jet tempur dan artileri yang menargetkan posisi-posisi Kurdi di sepanjang perbatasan.

Keputusan Presiden Donald Trump tersebut disambut kekecewaan dari pasukan Kurdi yang menganggap AS telah “berpaling” dan menelantarkan mereka yang kian rentan dari serangan militer Turki. Selain berisiko bagi pasukan Kurdi, invasi Turki ke utara Suriah juga dikhawatirkan memberikan peluang bagi ISIS  untuk bangkit di negara tersebut.

Pihak Kurdi yang kelompok milisi utamanya telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Turki, telah bersumpah akan melawan setiap serangan darat.

Add a Comment