Pemimpin ISIS, Al-Baghdadi Tewas Meledakkan Diri Dengan 3 Anaknya

Primaberita – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengonfirmasi kabar kematian pemimpin ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi. Trump menyebut, Baghdadi tewas meledakkan diri setelah terjebak dalam serangan pasukan AS di terowongan Idlib, Suriah, Minggu (27/10).

Trump mengklaim, dalam serangan tersebut, tidak ada satu pun pasukannya yang tewas. Hanya ada beberapa pasukan dan anjing militer yang mengalami luka ringan. Baghdadi merupakan sosok yang paling diburu AS. Baghdadi mulai bersembunyi setelah kekuatan ISIS sirna di Suriah dan Irak akibat serangan koalisi Barat dan Timur Tengah. Dia bersama keluarganya hidup berpindah-pindah tempat, tapi diduga tidak jauh-jauh dari perbatasan Irak, Suriah, dan Turki.

Baca juga : Hacker Indonesia Retas Perusahaan Amerika Hingga 30 M, Ini Modusnya

Sejak 2015, setidaknya Baghdadi pernah tujuh kali diisukan tewas. Namun, kabar itu selalu terbantahkan lantaran Baghdadi kembali muncul dan melancarkan aksinya. Terakhir adalah pada April 2019, yang memuji serangan simpatisan ISIS ke tiga gereja Sri Lanka, menewaskan 259 orang.

Sesaat sebelum kematiannya, Baghdadi diduga melarikan diri ke perbatasan Suriah-Turki. Meski begitu, keberadaan Baghdadi sudah tercium oleh intelijen Turki dan Irak. Kedua negara tersebut berkoordinasi dan saling lapor terkait persembunyian Baghdadi.

Bahkan Badan Intelijen Irak mengklaim telah melacak lokasi persembunyian Baghdadi sejak 2018. Mereka membentuk tim khusus untuk membantu Amerika Serikat (AS).

Terkait : Kesepakatan Perang Dagang Diteken November, AS-China Damai

Trump mengaku mengerahkan delapan helikopter yang membawa pasukan khusus AS ke kompleks persembunyian Baghdadi. Sempat terjadi baku tembak sebelum akhirnya Baghdadi melarikan diri ke terowongan bersama tiga anaknya lalu tewas meledakkan diri. Dalam pidatonya, Trump mengaku menyaksikan siaran langsung operasi penyerangan itu di Gedung Putih bersama Wakil Presiden Mike Pence, Sekretaris Pertahanan Mark Esper dan para kepala militer gabungan.

Add a Comment