Ini Pihak Yang Kecewa Pada Susunan Kabinet Indonesia Maju

primaberita-pihak-yang-kecewa

Primaberita – Presiden Joko Widodo telah melantik 34 menteri, satu Jaksa Agung, dan tiga pejabat setingkat menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Namun ada pihak yang kecewa pada susunan kabinet Indonesia Maju tersebut.

Lantas siapa saja pihak yang kecewa dengan susunan Kabinet Indonesia Maju tersebut?

Hanura

Partai Hanura menyatakan, kecewa dengan penyusunan Kabinet Indonesia Maju. Sebab sebagai partai pengusung pasangan Jokowi-Ma’ruf pada Pemilu 2019, sudah sewajarnya mendapatkan jatah kursi menteri.

Baca juga : Pabrik Ditutup, GM Resmi Hentikan Penjualan Chevrolet Di Indonesia

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Bona Simanjuntak mengatakan, sebagai salah satu partai pengusung pasangan Jokowi-Ma’ruf pada Pemilu 2019, wajar pihaknya kecewa karena tak dapat jatah kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Bona mengatakan, perjuangan Hanura dalam memenangkan Jokowi-Ma’ruf cukup masif, bahkan partainya sampai kehilangan kursi di DPR RI.

Pengurus Besar Nadlatul Ulama

Pengurus Besar Nadlatul Ulama atau PBNU kecewa dengan penyusunan Kabinet Indonesia Maju. Berbeda dari Hanura, ia menyayangkan Jokowi memilih Jenderal (purn) Fachrul Razi sebagai menteri agama. Beberapa kiai di daerah kecewa dengan keputusan Jokowi.

Robikin mengatakan, para kiai memahami Kemenag memiliki tugas penting dalam menangkal radikalisme. Namun, pemilihan Fachrul dinilai tak sesuai dengan yang diharapkan dalam membentengi NKRI dari ajaran NKRI. Dampak radikalisme, kata Robikin, sangat berbahaya maka NU juga akan terus mengantisipasi dan mengingatkan.

“Bahkan NU menyatakan Indonesia sudah kategori darurat radikalisme, di samping darurat narkoba dan LGBT,” ujar Robikin.

PP Muhammadiyah

Pengurus Pusat Muhammadiyah menyatakan, pihaknya kecewa atas penyusunan menteri di Kabinet Indonesia Maju, khususnya ditunjuknya Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sebab, posisi Mendikbud biasanya diisi oleh kalangan Muhammadiyah.

Terkait : Jokowi Minta Maaf Soal Susunan Kabinet Indonesia Maju

Fahmi berharap, ditunjuknya Nadiem yang sebagai Mendikbud tidak menimbulkan persepsi di masyarakat bahwa penyusunan formasi Kabinet Indonesia Maju ini dilakukan secara serampangan. Kendati demikian, pernyataan Fahmi dibantah oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad.

Ia menegaskan, pihaknya menghormati komposisi Kabinet Kerja Jilid II yang dibentuk Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Ia pun berterima kasih karena perwakilan Muhammadiyah masih dipercayai di salah satu posisi di Kabinet Indonesia Maju.

Add a Comment