Dibanding Negara Lain Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tidak Parah

Primaberita – Pertumbuhan ekonomi Indonesia turun dari 5,2 persen menjadi 5 persen. Ini dikarenakan Pertumbuhan Ekonomi Dunia sedang merosot dari 3,5 persen menjadi 3 persen. Data tersebut berdasarkan laporan dari IMF.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir berkata fenomena ini memang sedang terjadi di berbagai negara akibat dampak perang dagang. Penurunan ekonomi Indonesia juga dinilai tak terlalu parah dibanding negara lain.

Perlambatan ekonomi global membuat ekspor berkurang, tetapi impor pun menurun. Konsumsi domestik bisa menjadi tameng terhadap perlambatan ekonomi global sehingga pertumbuhan ekonomi tak anjlok ke bawah 5 persen.

Apabila ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China tidak kunjung reda maka pertumbuhan ekonomi global bisa makin buruk.

Menurut laporan Weathering Growing Risk (laporan East Asia and Pacific Economic Update edisi Oktober 2019), melemahnya permintaan global dan meningkatkan tensi perang dagang AS dengan China menyebabkan penurunan ekspor dan pertumbuhan investasi di negara berkembang.

Baca juga : Oyo Life, StartUp India Merajai Pasar Indonesia. Apa Yang Akan Terjadi?

Di Indonesia  pertumbuhan ekonomi diproyeksikan melambat dari 5,2 persen pada 2018 menjadi 5,0 persen pada 2019, namun meningkat menjadi 5,1 persen pada 2020 dan 5,2 persen pada 2021.

Sementara, pertumbuhan konsumsi dilaporkan stabil meski lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan di sektor pariwisata, real estate dan ekstraktif juga stabil untuk negara-negara yang lebih kecil di kawasan ini.

Kemudian di beberapa negara, tingkat utang yang tinggi juga turut berpengaruh terhadap kebijakan. Perubahan yang mendadak berdampak pada meningkatnya biaya pinjaman yang akhirnya menekan pertumbuhan kredit dan investasi.

Bank Dunia merekomendasikan agar negara-negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik untuk memaksimalkan kebijakan fiskal dan moneter guna merangsang pertumbuhan ekonomi sambil menjaga kesinambungan fiskal dan utang.

Serta tetap mempertahankan keterbukaan perdagangan dan memperdalam integrasi perdagangan regional.

Add a Comment