Rupiah Menguat, Ditengah Memanasnya Hubungan AS dan China

PrimaBerita – Ketidakpastian hubungan dagang AS dan China memang sempat memanas setelah AS mengancam China akan mengenakan tarif tambahan 10 persen bagi produk impor asal China sebesar US$300 miliar.

Hanya saja, Presiden AS Donald Trump mengatakan akan menunda kenaikan tarif impor bagi mainan, elektronik, dan barang-barang yang digunakan sebagai hadiah. Sejatinya optimisme hubungan dagang AS dan China sudah mulai memudar, karena belum ada solusi yang pasti terkait permasalahan ini.

Jatuhnya Perekonomian Dunia

“Beberapa analis memperkirakan jika perang dagang AS-China terus tereskalasi bisa mengakibatkan perekonomian global jatuh kepada resesi,” terang Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim, Rabu (14/8).

Namun, masih tetap ada sentimen yang membayangi pergerakan rupiah hari ini, khususnya dari peristiwa yang terjadi di Hong Kong dan hasil pemilihan pendahuluan di Argentina yang menempatkan pihak oposisi sebagai unggulan mengakibatkan jatuhnya nilai tukar peso, bursa saham, dan obligasi negara itu.

“Dalam transaksi hari ini rupiah kemungkinan masih akan ada di level Rp14.260 hingga Rp14.340 per dolar AS,” tandasnya.

Baca juga: Perpres SBY, Bali Terancam Terkena Gempa Diatas 9 Magnitudo

Add a Comment