Pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi Menjadi Solusi Jokowi Dalam Mengatasi Banjir Jakarta

PrimaBerita – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pembangunan bendungan Ciawi dan Sukamahi yang saat ini dilakukan bisa dirampungkan paling cepat akhir tahun 2020.

“Jika tidak ada aral melintang, keduanya akan rampung 2021. Akan tetapi, saya ingin lebih cepat, semoga dapat selesai akhir tahun depan,” tegas Presiden Jokowi.

Bendungan ini memang salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta. Adapun luas bendungan Ciawi mencapai 31,96 hektare, dan bendungan Sukamahi seluas 5,23 hektare.

Menahan Aliran Air

Kedua bendungan akan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung,” kata Jokowi

Meski demikian, eks Wali Kota Solo itu menegaskan bahwa pengendalian banjir di Jakarta tidak bisa dilakukan hanya dengan pembangunan fisik sementara. Seperti membangun bendungan di hulu atau kegiatan normalisasi sungai Ciliwung

“Kampanye penyadaran masyarakat, tata ruang, dan pembuatan berbagai sumur resapan di lingkungan rumah masing-masing juga penting,” tegasnya.

Editor Choices:

Pernyataan Presiden Jokowi

Berikut petikan pernyataan Jokowi tentang proyek Bendungan Ciawi dan Sukamahi lewat akun Facebook-nya Presiden Joko Widodo:

Selamat siang. Sedia payung sebelum hujan, bangun waduk sebelum banjir mengancam. Inilah pekerjaan Bendungan Ciawi, satu dari dua bendungan kering selain Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor, yang dibangun sebagai ikhtiar mengurangi kerentanan kawasan metropolitan Jakarta dari bencana banjir.

Bendungan Ciawi dan Sukamahi dirancang untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta. Kedua bendungan akan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa, yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung. Luas genangan Bendungan Ciawi adalah 31,96 hektare dan Bendungan Sukamahi 5,23 hektare.

Jika tak ada aral melintang, keduanya akan rampung tahun 2021. Akan tetapi, saya ingin lebih cepat, semoga dapat selesai akhir tahun depan.

Kendati demikian, pengendalian banjir di Jakarta tidak bisa dilakukan hanya dengan pembangunan fisik saja seperti membangun bendungan di hulu atau kegiatan normalisasi sungai Ciliwung. Kampanye penyadaran masyarakat, tata ruang, dan pembuatan berbagai sumur resapan di lingkungan rumah masing-masing juga penting.

Add a Comment