Kualitas Udara Jakarta Semakin Parah! Anies Baswedan Bertanggung Jawab

PrimaBerita – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya angkat bicara mengenai buruknya kualitas udara di Jakarta yang bahkan disebut menjadi wilayah dengan polusi paling parah di dunia.

Pernyataan Jokowi

Ditemui di Stasiun MRT Bundaran HI, Jokowi menyerahkan masalah penanganan polusi di Ibu Kota kepada Gubernur Anies Rasyid Baswedan.

“Skemanya seperti apa, terserah pada gubernur. Apakah lewat electronic road pricing yang segera dimulai sehingga orang mau tak mau masuk ke transportasi umum massal,” kata Jokowi, Kamis (1/8/2019).

Data

Data AirVisual menggambarkan bahwa Air Quality Index (AQI) di Jakarta berada di angka 195. Hal tersebut menunjukkan kualitas udara di ibu kota tidak sehat. 

AQI merupakan indeks yang menggambarkan tingkat keparahan kualitas udara di suatu daerah. AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, seperti PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.

Rentang nilai dari AQI adalah 0 sampai 500. Semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut. Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-203 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.

Jakarta mendapat skor 195 dalam AQI, yang artinya punya udara tidak sehat (unhealthy). AirVisual merekomendasikan agar kelompok sensitif mengurangi aktivitas di luar ruangan. Setiap orang perlu mengenakan masker polusi. Ventilasi tidak dianjurkan. Pemurni udara perlu dinyalakan bila udara dalam ruangan tidak sehat.

Baca juga: Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia Menjadi Lebih Luas? Ini Kesepakatannya

Add a Comment