Amerika Serikat Biang Kerok Rusuhnya Demo HongKong
PrimaBerita – Demo Hong Kong yang bermula sejak dua bulanan lalu, membuat bandara negara itu lumpuh, para pendemo juga dikabarkan melakukan serangan menggunakan bom bensin ke beberapa kantor polisi di seluruh Hong Kong. Juru bicara Kantor Urusan Negara China Hong Kong dan Makau, Yang Guang, mengecam tindakan pengeboman kantor-kantor polisi itu.
Penjelasan Yang Guang
Ia bahkan menyebut tindakan itu hampir menjurus pada terorisme. “Dalam beberapa hari terakhir, demonstran radikal Hong Kong telah berulang kali menyerang petugas polisi dengan alat yang sangat berbahaya, yang sudah merupakan kejahatan berat dan mulai menunjukkan tanda-tanda terorisme,” kata Yang
“Ini adalah pelanggaran berat terhadap aturan hukum dan ketertiban sosial di Hong Kong. Kejahatan dengan kekerasan harus ditindak tegas sesuai dengan hukum, tanpa ragu-ragu atau belas kasihan”, tambahnya
Tuduh AS
Tindakan brutal yang terjadi di sela-sela demo Hong Kong telah membuat beberapa pejabat pemerintah China menuduh Amerika Serikat (AS) ikut campur tangan. Dalam mendorong para pendemo untuk merongrong pemerintah. Pada hari Kamis dan Jumat, outlet media yang didukung China mempublikasikan foto Julie Eadeh, kepala unit politik konsulat jenderal AS di Hong Kong.
Dalam berita, Eadeh terlihat sedang bertemu di lobi hotel dengan anggota oposisi terkemuka. Salah satunya Joshua Wong, yang merupakan tokoh utama dalam protes yang mengguncang Hong Kong lima tahun lalu. Berita yang dimuat di China Daily dan outlet negara tirai bambu lainnya mengenai pertemuan itu dianggap sebagai bukti bahwa AS ‘ikut campur’ dan berada di belakang demo yang terjadi, kata WSJ.
Baca: Profil Retno Marsudi, Menteri Wanita Terbaik Asal Indonesia