Tanggapi Pidato Nasionalis Gadungan Ketum PSI, Demokrat : Pemerintahan Memang Harus Diganti

Primaberita.com – Pidato ‘nasionalis gadungan’ yang di sampaikan oleh Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie, menuai komentar dari politikus Partai Demokrat (PD), Jansen Sitindaon.

Menurutnya, ia hanya bisa tertawa mendengar tudingan Grace tersebut karena perihal kasus Meiliana di Tanjung Balai Sumatera Utara terjadi di masa pemerintahan Jokowi. Grace sendiri mengatakan pihak yang mengaku nasionalis justru diam saja.

“Saya hanya bisa tertawa dengar pidato Grace Natalie ini. Lama-lama jadi Partai Sensasi Indonesia, PSI ini. Grace mungkin lupa jika sekarang ini zamannya Jokowi. Apa yang terjadi termasuk kasus Ibu Meliana di Tanjung Balai yang dia pidatokan itu terjadi ya di masa Jokowi ini.” ujar Jansen.

“Jadi nampar Jokowi, presiden yang dia dukung sendiri, pidato Grace itu. Artinya, kalau mengikuti pidato Grace ini, presiden sekarang nasionalismenya berarti gadungan, dong? Diam saja ketika Ibu Meliana dipersekusi dan bahkan akhirnya dihukum,” lanjut Jansen.

Jansen juga menambahkan jika pidato Grace justru menguatkan narasi untuk mengganti pemerintahan. Jansen pun mengungkit soal kader jumlah kader partai yang paling banyak ditangkap KPK.

“Itu maka jika mengikuti logika Grace di pidatonya ini, kekuasaan sekarang ya memang harus diganti. Karena nasionalisme yang mengelola negara sekarang kan gadungan. Untuk itulah maka koalisi kami ingin perubahan, mengganti presiden dan yang berkuasa sekarang melalui pemilu 17 April 2019 nanti,” tambah Jansen lagi.

Seperti diketahui, sebelumnya Grace Natalie dalam pidatonya berjudul ‘Musuh Utama Persatuan Indonesia’ Grace menyinggung kaum nasionalis gadungan. Dia menjelaskan ada dua ancaman yang membayangi persatuan Indonesia. Pertama, keberadaan kaum intoleran yang tiap harinya mengumbar kebencian. Kedua, keberadaan para koruptor yang melemahkan gerakan persatuan masyarakat.

Add a Comment