Masyarakat Sibolga Berhamburan Ke Bukit Gara-Gara Isu Tsunami

Primaberita.com – Gara-gara hoax gelombang tinggi tsunami, ribuan warga pesisir pantai di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, mendadak berhamburan keluar rumah pada Kamis dini hari, 10 Januari 2019.

Bahkan, banyak diantaranya mengungsi ke berbagai lokasi dataran tinggi, seperti perbukitan dan rumah-rumah ibadah. Berdasarkan pantauan awka media, lokasi tempat-tempat tinggi seperti perbukitan di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah ramai dipadati masyarakat.

Terlihat masyarakat yang mengungsi membawa barang bawaan seperti pakaian dan benda berharga lainnya. Mereka mengaku mengungsi lantaran takut dan trauma bahaya tsunami yang melanda Provinsi Lampung dan Banten, serta bertepatan dengan kondisi air laut yang sedang surut.

Menindaklanjuti hoax tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika membuat pernyataan resmi bahwa kabar akan adanya gelombang tinggi dan tsunami adalah kabar menyesatkan alias hoax.

BMKG menghimbau dari hasil pengamatan stasiun pasang surut (tide gauge) di wilayah Sumatera Utara, (Sibolga, Gunung Sitoli, Lahewa, Teluk Dalam, Pulau Tello, dan Tanabala) tidak ditemukan perubahan gelombang air laut yang signifikan atau hanya gejala normal pasang surut harian.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tidak mempercayai isu tsunami yang berkembang, dan dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. BMKG meminta warga tidak panik namun harus tetap waspada.

“Berdasarkan hasil pengamatan lapangan oleh BMKG Pinangsori, Sibolga dan #BMKG Gunung Sitoli, Nias bahwa tidak didapatkan adanya gejala peristiwa tsunami. Dihimbau pada masyarakat agar tidak panik namun harus tetap waspada.” tulis BMKG di pernyataan resmi nya.

Add a Comment