Susu Kental Manis Tidak Boleh Dikonsumsi Oleh Bayi dan Anak-anak !

Primaberita.com – Selalu jaga kesehatan dan sejak berpuluh-puluh tahun lalu susu kental manis sangat akrab dengan masyarakat dan dianggap sebagai susu. Hingga banyak yang sadar bahwa produk yang satu ini sama sekali tidak baik untuk dikonsumsi langsung, terlebih untuk anak-anak. Di awal Juli 2018 lalu, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan surat edaran yang untuk para produsen,importir, dan distributor produk susu kental manis agar tidak memberikan keterangan menyesatkan di label dan iklan produk mereka.

Produsen juga dilarang menampilkan anak-anak di bawah usia 5 tahun untuk pemasaran atau iklan susu kental manis.

Produsen juga dilarang memunculkan indikasi kalau susu kental manis sebagai pelengkap zat gizi atau mengiklankan susu kental manis bisa dikonsumsi dengan cara diseduh. Tujuannya untuk melindungi konsumen utama susu kental manis, yaitu ibu rumah tangga dan anak-anak dari informasi yang salah.

Dalam seminar yang berjudul Literasi Gizi: Belajar dari Polemik Kasus Susu Kental Manis, bulan Agustus 2018 lalu, Guru Besar IPB Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS., ungkap kalau kental manis merupakan susu. Menurut beliau, susu kental manis terbuat dari susu segar, yang kemudian ditambahkan kandungan lain, seperti susu skim, susu skim bubuk, gula, lalu ada susu bubuk whey, buttermilk powder, serta minyak kelapa sawit. Penambahan gula berguna untuk mencegah kerusakan produk. Produk susu kental manis kemudian dipasteurisasi dan dikemas secara kedap (hermetis).

Sayangnya, menurut Standard Nasional Indonesia (SNI), susu kental manis merupakan produk turunan susu yang mengandung kadar gula tinggi. Itulah yang membuat susu kental manis tidak baik dikonsumsi oleh bayi dan anak-anak.

Susu kental manis merupakan jumlah gula yang ditambahkan

Mengutip dari siaran pers yang dikirim oleh Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA), kandungan gula pada susu kental manis menurut ketentuan SNI adalah 43-48%, dan itu merupakan jumlah gula yang ditambahkan. Angka tersebut termasuk tinggi dan berpotensi menyebabkan banyak masalah pada kesehatan anak-anak. Mulai dari risiko kerusakan gigi, obesitas, dan penyakit degeneratif lainnya yang akan terbawa sampai dewasa.

Susu kental manis juga pantang diberikan pada bayi usia bayi usia 0 – 12 bulan. Sebab ASI masih menjadi makanan terbaik bagi anak usia tersebut. Sedangkan untuk anak yang lebih besar, susu kental manis juga harus diperhatikan konsumsinya. Yang terpenting adalah tidak berlebihan.

Dalam seminar yang berjudul Literasi Gizi:

Belajar dari Polemik Kasus Susu Kental Manis, Ir. Ahmad Syafiq M.Sc., Ph.D. pakar gizi sekaligus Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Universitas Indonesia (PKGK  UI) ungkap kalau susu kental manis boleh dikonsumsi sebagai minuman, tetapi harus dicampur dengan air. Jadi, setelah dilarutkan sesuai saran penyajian, kandungan susu kental manis jadi memiliki kadar lemak susu yang tidak kurang dari 3,5 gr, total padatan susu bukan lemak tidak kurang dari 7,8 gr, dan kadar protein tidak kurang dari 3 gr.

Susu kental manis banyak dijadikan sebagai penyedap makanan ringan atau dessert untuk membuat rasa makanan semakin creamy dan kaya, seperti es campur, martabak, dan banyak makanan lainnya. Namun, sebaiknya konsumsi susu kental manis dalam jumlah yang kecil, terlebih untuk anak-anak. Sebab selain susu kental manis pasti si kecil banyak mengonsumsi makanan manis lainnya yang bisa membuat dia kelebihan asupan gula.

Kesimpulannya, susu kental manis masih boleh dikonsumsi, tetapi tidak dijadikan sebagai makanan tunggal atau utama, atau sebagai pengganti ASI atau susu. Jadi, bijaklah dalam menggunakan susu kental manisuntuk diri sendiri dan keluarga.

Semoga bermanfaat untuk sobat Prima, Jika ada kritikan dan saran boleh comment di bawah ya ! Biar kita sama-sama saling berbagi ilmu pengetahuan. Dan jaga terus kesehatan tubuh sobat Prima ya, karena tubuh yang sehat itu mahal.

Terimakasih !….

Add a Comment