Jawab Tudingan Gerindra Dan PBB Terkait Akuisisi Saham Freeport, PPP : Wajar, Mereka Nggak Paham!

Primaberita.com – Sekjen PPP Arsul Sani membantah tudingan Gerindra dan PBB yang menyebut ada permainan dibalik divestasi dan akuisisi 51 persen saham Freeport oleh Pemerintah beberapa waktu lalu.

Menurutnya, celotehan Gerindra dan PBB tak berdasar dan memahami dasar kebijakan pemerintah. Ia menyayangkan munculnya suara sumbang yang menyalahkan keputusan Pemerintah tanpa memaparkan data dan dinilai membohongi publik.

“Nggak mengagetkan, meski saya yakin mereka belum pernah membaca kontrak antara FI dengan pemerintah RI, juga tidak membaca dokumen-dokumen akuisisi saham tersebut. Nah bagi kaum terdidik, maka sebenarnya yang sontoloyo itu politisi yang tidak berkecukupan bahan, tapi langsung berkomentar negatif,” ujar Arsul.

“Mereka pikir itu cara paling efektif menyampaikan kepada publik untuk meng-downgrade apapun yang dilakukan pemerintah. Nggak peduli bahwa cara itu tidak membangun publik untuk mengkritisi secara sehat,” lanjut Arsul.

Lebih jauh Arsul pun menjelaskan jika akuisisi itu tidak seperti apa yang di pikirkan oleh pihak oposisi. Arsul pun menegaskan jika jalan yang di ambil Pemerintah sudah sesuai mekanisme dan tidak merugikan.

“Kenapa itu dilakukan ya, karena pilihannya adalah karena dalam kontrak FI dengan pemerintah ada opsi bahwa pada masa berakhirnya kontrak, maka FI bisa minta kepada pemerintah agar memperpanjang konsesi pertambangannya. Nah, kalau hanya diperpanjang tanpa sahamnya diambil, maka berarti yang menikmati hasilnya ke depan hanya Freeport USA saja,” tutup Arsul.

Add a Comment