PDIP : Palu Lagi Bencana, Prabowo Malah Sibuk Urus Ratna Sarumpaet

Primaberita.com – Penganiaya terhadap aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet beberapa waktu lalu memang tengah menyita perhatian public tak terkecuali oleh para elit politik Tanah Air. Bahkan beberapa tokoh politik memberikan perhatian lebih atas peristiwa yang di alami Ratna Sarumpaet terutama kubu Prabowo.

Seperti diketahui, koalisi Prabowo tengah berusaha mencari keadilan dan upaya hukum terkait penganiayaan tersebut. Bahkan Prabowo dan beberapa kader Gerindra seperti Fadli Zon dll sudah menemui Ratna Sarumpaet secara langsung untuk melihat keadaan nya. Hal itu ternyata menyita perhatian pihak oposisi.

PDIP melalui Sekjen nya Hasto Kristiyanto memberikan komentar pedas terkait perihal tersebut. Menurut mereka kubu Prabowo-Sandiaga lebih memberi pertian kepada kasus dugaan penganiayaan Ratna Sarumpaet ketimbang korban gempa Palu.

“Upaya memolitisir kasus penganiayaan yang belum jelas terhadap Ratna Sarumpaet, pada saat seluruh warga bangsa berduka dan berbela rasa akibat bencana gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, sungguh tidak tepat,” ujar Hasto.

Hasto juga menambahkan, tindakan tim Prabowo menunjukkan kepentingan politik lebih dominan daripada mendengarkan suara kemanusiaaan untuk membantu korban bencana alam.

“Kita ini negara hukum. Jika tim pemenangan Prabowo-Sandi betul-betul memiliki bukti otentik atas penganiayaan tersebut, segera laporkan polisi. Tempuh jalur hukum dan minta visum et repertum sehingga publik mendapatkan kejelasan atas persoalan tersebut,” lanjut Hasto.

Tak sampai disitu, Hasto juga menuding berbagai penggiringan opini seolah terjadi kekerasan atas Ratna Sarumpaet dan kemudian menuduhkan hal itu kepada tanggung jawab kepada Joko Widodo sangat tidak elok, dan menyerang kecerdasan publik.

“Rakyat tahu bahwa Pak Jokowi dan Kyai Ma’ruf tidak memiliki tradisi kekerasan sama sekali. Sementara yang di sana memiliki banyak pengalaman kelam terhadap berbagai bentuk tindak kekerasan,” beber Hasto.

“Apa yang dipertontonkan dengan memolitisasi kasus kekerasan secara sepihak tanpa adanya laporan ke polisi dan keterangan resmi dari rumah sakit, hanya menghadirkan atraksi playing victim yang tidak etis dan telah mengusik rasa kemanusiaan kita,” tutup Hasto.

 

Add a Comment