Beberkan Motif Aksi Teror Bom Di Surabaya, Kapolri : Ada Kaitan Dengan Kerusuhan Di Mako Brimob!

Primaberita.com – Usai melakukan investigasi dan penyelidikan terhadap aksi pengeboman tiga gereja di Surabaya, Kapolri Jendral Tito Karnavian membeberkan motif di balik aksi teror yang memakan korban puluhan orang tersebut.

Menurut Tito, aksi teror bom ini dilakukan oleh para pelaku karena adanya instruksi dari ISIS Pusat untuk melancarkan aksi karena dalam posisi terdesak dan membalaskan dendam terkait penangkapan pemimpinnya, Aman Abdurrahman.

” Kita sudah bisa mengungkap pelakunya satu keluarga atas nama Saudara Dita, berikut istri dan dua anak laki-laki dan dua anak perempuan yang terlibat dalam serangan itu. Kita sudah mengidentifikasi kelompoknya, yaitu JAD dari sel Surabaya,” ujar Tito.

“Saya informasikan motifnya yang terkait dengan serangan ini karena adanya instruksi dari ISIS sentral karena mereka terdesak kemudian memerintahkan sel lainnya untuk bergerak, Kita tahu, selain serangan di Surabaya, juga ada serangan di Paris di hari Minggu yang lalu, pelakunya ditembak mati oleh polisi.” tambah Tito.

Di tingkat lokal, saya menyampaikan diduga pembalasan dari kelompok JAD karena pemimpinnya, Aman Abdurrahman, yang ditahan dalam kasus pendanaan dan pelatihan paramiliter bersenjata di Aceh, kemudian yang bersangkutan divonis dan harusnya keluar bulan Agustus lalu kemudian ditangkap kembali karena diduga keras terkait dengan perencanaan, pendanaan, kasus bom Thamrin di Jakarta awal tahun 2016,” papar Tito.

Setelah penangkapan itu, kepemimpinan Aman kemudian dialihkan kepada tokoh pimpinan JAD Jawa Timur yang bernama Zaenal Anshori. Zaenal beberapa minggu kemudian ditangkap oleh Mabes Polri dalam kaitan dengan pendanaan untuk memasukkan senjata api dari Filipina selatan ke Indonesia.

“Otomatis proses hukum yang bersangkutan dan itu membuat kelompok-kelompok jaringan JAD yang ada di Jawa Timur, termasuk yang ada di Surabaya ini, memanas dan ingin melakukan pembalasan,” imbuh Tito.

“Sehingga kembali saya tegaskan kerusuhan di Mako Brimob itu tidak sekadar masalah makanan yang tidak boleh masuk dari keluarga kepada para tahanan, tapi juga karena ada dinamika internasional tadi serta upaya untuk melakukan kekerasan pembalasan atas ditangkapnya pimpinan mereka,” jelas Tito.

Sekedar informasi, terbaru kembali terjadi aksi teror bom di Polrestabes Surabaya pagi tadi sekitar pukul 08.50 WIB. Di duga kuat, pelaku pengeboman yang mengendarai sepeda motor berkaitan erat dengan aksi pengeboman 3 gereja di Surabaya.

Add a Comment