Tak Mau Mengaku Bersalah, Keluarga Abu Bakar Ba’asyir Tolak Grasi Dari Presiden

Primaberita.com – Terkait wacana pemberian grasi oleh Presiden Jokowi Widodo terhadap terpidana teroris Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, disebut Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin mendapat penolakan dari keluarga Ba’asyir.

Ma’aruf menjelaskan jika sejatinya Presiden Jokowi sudah akan mengabulkan permohonan grasi tersebut. Namun Ba’asyir menolak grasi karena tidak mau mengakui kesalahannya.

“Sebenarnya dari pak presiden Jokowi clean, tetapi dari keluarganya tidak mau grasi, karena kalau mau minta grasi mengakui kesalahan sehingga jadi masalah. Maka ada usul bahwa dia itu ditahan di rumah tahanan kota tapi itu tidak bisa,” ujar Ma’aruf.

Yang jadi tahanan kota itu kalau belum jadi narapidana atau tahanan. Beliau kan sudah narapida, makanya satu-satunya jalan bebas bersyarat nanti prosesnya seperti itu. Solusinya ditahan di sana kotanya, tapi beliau tidak mau,” lanjut Ma’aruf.

Sekedar informasi, Sebelumnya, pemerintah berencana memindahkan penahanan Abu Bakar Ba’asyir ke Jawa Tengah. Menko Polhukam Wiranto memastikan pemindahan Ba’asyir ke rumah tahanan (Rutan) yang dekat dengan kampung halamannya didasari pertimbangan kemanusiaan.

Add a Comment