Inalillahi, Mbah Moen Meninggal Dunia di Mekkah. Prabowo Ajak…

PrimaBerita – Kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NUKH Maimun Zubair atau Mbah Moen meninggal dunia di Makkah, Selasa (6/8). Dia berpulang saat menunaikan ibadah haji 2019. Sepanjang hidupnya, Beliau dikenal sebagai seorang alim, ahli fikih, sekaligus penggerak baik di lingkungan organisasi keagamaan maupun pada kehidupan politik.

Mbah Moen pernah berpesan bahwa dakwah selayaknya dilakukan secara damai, tak perlu keras dan galak. Menurutnya, kondisi hari ini berbeda dengan zaman perang di era sebelum kemerdekaan. Menurutnya, para alim ulama perlu memilah dalil untuk memberikan motivasi dalam dakwah seseorang, sehingga dakwahnya menjadi lentur dan tidak marah-marah.

Latar Belakang

Mbah Moen merupakan putra Kiai Zubair, Sarang, seorang alim dan faqih. Ayahnya merupakan murid dari Syaikh Saíd al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky.

Basis pendidikan agama Mbah Moen sangat kuat dipengaruhi dari orang tuanya. Dia meneruskan pendidikan mengajinya di Pesantren Lirboyo, Kediri, di bawah bimbingan Kiai Abdul Karim. Selain itu, selama di Lirboyo, juga mengaji kepada Kiai Mahrus Ali dan Kiai Marzuki.

Mbah Moen mulai belajar di Makkah pada usia 21 tahun. Saat itu dia didampingi oleh kakeknya sendiri, yakni Kiai Ahmad bin Syuaib. 

Di Makkah, Beliaumengaji kepada Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan beberapa ulama lainnya.

Baca juga: Kenali Gejala-Gejala Kanker Otak!

Add a Comment