Aksi Damai Aliansi Mahasiswa Papua, Berakhir Ricuh. Ini Tuntunannya

Primaberita – Aksi Damai puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Jalan Kalasan, Pacar Keling, Tambaksari berakhir dengan damai. Sebelum bubar dan masuk ke asrama, puluhan mahasiswa membacakan 6 tuntutan.

Kronologis

Para mahasiswa memaksa masuk mobil truk polisi. Itu dilakukan sebagai aksi protes karena enam teman mereka ditangkap petugas keamanan. Sebelumnya, mereka yang ditangkap diduga melakukan provokasi.

“Kami ingin masuk mobil Dalmas. Kami ingin menyelamatkan teman kami,” kata salah satu mahasiswa, Senin (1/7/2019).

Puluhan mahasiswa terus berusaha masuk ke mobil. Mereka mencoba mendorong petugas yang sudah siaga sejak pagi dengan tameng. Aksi saling dorong antara mahasiswa dan petugas berlangsung selama kurang lebih 10 menit.

Akhirnya, mereka membubarkan diri sekitar pukul 11.30 WIB. Mereka bubar setelah enam mahasiswa yang sempat diamankan petugas dilepas kembali.

Namun sebelum demo di depan Asrama Mahasiswa Papua itu berakhir, puluhan mahasiswa membacakan 6 tuntutan mengenang 48 tahun Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat.

Aksi Damai

Kemudian tidak lama setelah para mahasiswa membubarkan diri, jajaran petugas keamanan juga langsung balik kanan. Juru bicara AMP, Frans Huby mengatakan, aksi damai yang dilakukan bersama Front Rakyat West Papua ialah untuk memperingati 1 Juli sebagai Hari Proklamasi West Papua.

“Dengan momen hari ini memperingati 48 Proklamasi West Papua. Kami dari Aliansi Mahasiswa Papua dan Front Rakyat West Papua bersama-sama melakukan aksi damai,” kata Frans Huby kepada wartawan di Asrama Mahasiswa Papua, Jalan Kalasan, Pacar Keling, Tambaksari, Senin(1/7/2019). 

Baca juga:

Add a Comment