Jokowi Akan Mengeluarkan Kebijakan ‘GILA’. Apa Itu?

PrimaBeritaPresiden Joko Widodo resmi melenggang ke periode kedua sebagai Kepala Negara. Berulang kali Jokowi mengaku sudah tidak memiliki beban selepas memenangi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 dan berniat untuk mengeluarkan kebijakan yang ‘gila’.

Kantor Staf Presiden angkat bicara

“Kita tahu bahwa Pak Jokowi mengatakan kalau itu kebijakan ‘gila’ tapi bermanfaat buat masyarakat, ini dikaitkan dengan tidak adanya periode ketiga, yang tidak populis pun diambil. Tapi ini untuk masyarakat,” ujar Deni Puspa Purbasari, Deputi Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Ekonomi Strategis di KSP.

Kebijakan yang bersifat populis seringkali mengacu pada kebijakan yang disenangi rakyat banyak karena terlihat membela kepentingannya dengan melawan sekelompok elit. Sebaliknya, dalam banyak kasus, kebijakan non-populis dianggap mengorbankan kepentingan rakyat banyak dan menguntungkan segelintir pihak.

Penjelasan Mamit

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menuturkan terkait dengan rencana kebijakan Jokowi untuk 5 tahun ke depan, ia menilai memang Jokowi akan lebih lepas lagi karena seharusnya tidak beban agar bisa terpilih 5 tahun ke depan. Jadi, mungkin saja beliau tidak mengambil kebijakan populis dengan misalnya kembali menaikan harga BBM dan listrik demi menyelamatkan keuangan negara. 

“Karena memang saat ini keuangan negara cukup terbebani dengan subsidi maupun dana kompensasi kepada Pertamina atau PLN,” ujar Mamit

Baca juga:

Add a Comment