Bank Dunia Kritik Pembangunan Infrastruktur Dimasa Pemerintahan Jokowi

Primaberita.com – Pembangunan infrastruktur yang dilakukan Presiden Jokowi kini menjadi sorotan Bank Dunia dan menuai sejumlah kritik. Menurut Bank Dunia, pembangunan infrastruktur di Indonesia dinilai memiliki kualitas rendah karena tidak memiliki kesiapan dan perencanaan yang baik.

Berdasarkan dokumen laporan Bank Dunia bertajuk Infrastructure Sector Assessment Program, proyek tersebut tidak diprioritaskan berdasarkan kriteria atau seleksi yang jelas. Begitu pula dengan sejumlah pilihan dalam metode pengadaan diputuskan terlalu dini sebelum analisis mendalam.

Selain itu, Pemerintahan Jokowi juga di nilai tidak memiliki koordinasi yang baik, sehingga menciptakan kebingungan bagi investor. Bank Dunia dalam laporan tersebut juga menyatakan pemberian penugasan dan insentif tersebut telah menimbulkan masalah yang berkaitan dengan peningkatan jumlah utang BUMN.

Seperti diketahui, untuk menjalankan penugasan dan membiayai pembangunan infrastruktur, BUMN yang tidak mempunyai dana operasional harus mencari pinjaman. Data Bank Dunia, tingkat utang tujuh BUMN infrastruktur yang ditugaskan pemerintah membangun infrastruktur, pada September 2017 lalu mencapai Rp200 triliun.

Jumlah utang BUMN tersebut naik tiga kali lipat dari tiga tahun sebelumnya atau sebelum mendapatkan penugasan. Utang berpotensi bertambah terus kalau mereka tetap menjalankan penugasan. Masalah lain, berkurangnya kesempatan investasi sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur.

Bank Dunia menyatakan suntikan modal, insentif dan kemudahan yang diberikan kepada BUMN dalam menjalankan penugasan telah membuat perusahaan pelat merah di atas angin dalam tender dan lelang proyek infrastruktur. Fasilitas tersebut telah mengurangi daya saing sektor swasta terhadap BUMN, sehingga membatasi kesempatan mereka untuk dapat memenangkan proyek.

Add a Comment