Habiskan Rp 55,8 Triliun, Gerindra Dan PBB Cium Aroma Busuk Dibalik Divestasi Freeport Oleh Jokowi

Primaberita.com – Salah satu partai pendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 yakni Partai Bulan Bintang (PBB) menegaskan jika Prabowo menang, akuisisi atau divestasi Freeport oleh Pemerintah sebesar 51 persen akan ditinjau ulang.

Menurut Ahmad Yani yang merupakan Dewan Penasehat Pass Lantang (Prabowo-Sandi Bulan Bintang) yang juga caleg DPR RI, ada sesuatu yang tidak beres dari akuisisi yang menghabiskan dana Rp55,8 triliun melalui BUMN PT Inalum itu.

Ia merasa akuisisi itu hanya sekadar lucu-lucuan saja dan mengada-ada. Pasalnya semua orang tahu jika kontrak Freeport akan habis pada 2021, sehingga seandainya Pemerintah menunggu waktu itu, maka bisa mendapatkannya dengan gratis.

“Insya Allah nanti kalau Pak Presidennya terpilih Pak Prabowo kita tinjau kembali. Kita akan tinjau dan evaluasi kembali itu. Oleh karena itu, saya minta betul aparat penegak hukum khususnya KPK usut ini. Saya yakin ini ada aroma yang tidak baik. Bau yang enggak sedap di balik ini,” papar Ahmad Yani.

Di sisi lain, Gerindra juga merasakan hal yang sama dengan apa yang disampaikan oleh Ahmad Yani. Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, melihat Jokowi berlebihan mengumbar terkait divestasi saham PT Freeport Indonesia.

Ia menekankan publik tidak perlu menyanjung pemerintah yang berhasil membeli saham sebesar 51 persen atau mayoritas. Karena menurutnya uang hasil pembelian saham itu berasal dari utang yang dikucurkan bank asing

“Freeport Indonesia itu yang dibayar Inalum menggunakan global bond, utang dari asing. Sama aja dimiliki oleh asing, dibayar pakai dolar. Kita dibodohi saja,” ujar Riza.

Add a Comment