Jokowi Sering Ucapkan Diksi Kontroversi, PKS : Presiden Itu Seharusnya Santun

Primaberita.com – Pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut adanya pihak ‘kompor’ yang membuat panas situasi politik Tanah Air menuai komentar dari sejumlah lawan politik tak terkecuali dari PKS. Melalui Direktur Pencapresan PKS, Suhud Alynudin, Jokowi sengaja mengeluarkan pernyataan kontroversial demi menghindari tuntutan janji kampanye.

Selain itu Suhud juga menyebut pernyataan kontroversial para elite politik berimbas kepada masyarakat. Ia merasa kasihan kepada publik yang selalu dijejali konten kampanye yang tidak cerdas. Oleh sebab itu, ia pun meminta Jokowi untuk lebih santun agar masyarakat menjadi tentram.

“Kami justru curiga Pak Jokowi sengaja memunculkan istilah-istilah baru untuk menghindari tuntutan publik terhadap janji-janji kampanye yang tak mampu ditepati, dan menghindari kampanye yang bersifat substantif,” ujar Suhud.

“Kasihan publik jika selalu dibuat gaduh dengan diksi yang tidak produktif. Saat ini masyarakat menunggu konten kampanye yang mencerdaskan dan menjawab persoalan masyarakat. Kehidupan masyarakat di lapis bawah itu tergantung perilaku elitenya.” tambah Suhud.

“Jika para elitenya kerap memproduksi istilah-istilah yang provokatif, akan diikuti oleh para pengikut dan pendukungnya. Sebaiknya Pak Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan berlaku santun dengan menggunakan diksi yang menentramkan dan menyatukan masyarakat, karena kenyataannya masyarakat di lapis bawah damai-damai saja,” papar Suhud.

Untuk diketahui, sebelumnya Jokowi mengungkapkan banyak pihak yang memanfaatkan momen pilihan politik dengan membuat suasana menjadi ‘panas’. Dia mengatakan seharusnya masyarakat dibiarkan menentukan pilihan politiknya masing-masing tanpa dipanas-panasi.

“Kita ini saudara sebangsa dan setanah air. Jangan lupakan itu. Ini karena banyak kompor, karena dipanas-panasi, dikompor-kompori jadi panas semuanya,” tutur Jokowi.

 

 

Add a Comment