Subsidi Sudah Dicabut, PLN Kok Masih Merugi Hingga Rp 18 Triliun?

Primaberita.com – Meski Pemerintah telah mencabut subsidi, namun Perusahaan Listrik Negara (PLN) di sebut masih menderita kerugian hingga Rp 18,48 triliun. Hal ini diketahui berdasarkan informasi terbuka dan catatan hingga kuartal III-2018.

Catatan ini berbanding terbalik dengan periode yang sama di 2017 yang mana PLN berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 3,05 triliun. Namun demikian, menurut Direktur Utama PLN, Sofyan Basir bahwa rugi yang dimaksud adalah hanya sebagai rugi pembukuan atau belum menjadi beban bagi PLN.

Ia memaparkan kerugian yang tercatat dalam keuangan PLN pada kuartal III-2018, hanya karena selisih kurs pada utang dalam dolar Amerika Serikat (AS). Sofyan menekan kan bahwa secara operasional BUMN listrik masih untung dan masih memiliki likuiditas yang kuat.

“Bukan rugi riil, rugi pembukuan. Kan beda rugi usaha sama rugi keuangan, rugi usaha itu misalnya kita beli 10, jual 8, itu rugi dua. Yang tadi saya bilang rugi pembukuan itu kan ada kita punya utang misalnya utang dolar,” ujar Sofyan.

“Hari ini kan nggak dieksekusi utangnya, nggak dilunasi kan cuma ada selisih kurs maka kita bukukan kerugian, kamu punya utang US$ 1 juta sekarang bayarnya 20 tahun lagi, waktu dolar naik utang kamu di kurs rupiah akan naik, tapi belum jadi beban, itu bedanya, jadi nggak perlu panik, jadi tidak riil,” beber Sofyan.

 

 

Add a Comment